JAKARTA | jejakhukum.net – Sijjin, film horor produksi terbaru Rapi Films bekerja sama dengan Sky Media dan Legacy Pictures akan rilis dan tayang di bioskop tanah air mulai 9 November 2023. Diadaptasi dari film horor box office Turki berjudul Siccîn, film Sijjin diambil dari kisah nyata dan mantra yang dipakai untuk santet adalah mantra asli yang biasa diucapkan dukun di Turki untuk praktik ilmu hitam. Film ini disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, skenarionya ditulis oleh Lele Laila, dan diproduseri oleh Gope T. Samtani.
Di dalam Al-Quran pada Surat Muthaffifin ayat 8; menjelaskan bahwa Sijjin memiliki arti sebagai Penjara. Beberapa ulama juga memberi tafsiran bahwa “Sijjin” memiliki arti Tempat Roh-roh jahat berkumpul.
Sijjin bercerita tentang Irma yang jatuh cinta pada Galang, sepupunya yang sudah menikah dengan Nisa dan punya anak perempuan bernama Sofia. Irma yang masih terobsesi kemudian ke dukun untuk mengirim santet pada Nisa dan seluruh perempuan di keluarga Galang agar mati dalam lima malam (5 teror malam).
Sejak itu, muncul gangguan mistis,
kesurupan, dan kematian di rumah Galang. Namun, yang tak diduga Irma, ancaman itu juga mengincarnya dan keluarganya. Film ini dibintangi oleh sederet aktor muda, antara lain Anggika Bolsterli (Irma), Ibrahim Risyad (Galang), Niken Anjani, dan Delia Husein.
Niken Anjani, salah satu pemain utama, mengungkapkan rasa antusiasnya menyambut penayangan film Sijjin. “Ini film horor pertama aku dan pastinya aku senang banget sudah jadi bagian dari film Sijjin. Aku bisa bilang film ini film horor yang berbeda, sebuah drama keluarga yang dibalut cerita horor. Filmnya menegangkan banget dan aku kepengen penonton merasakan keseruan dan ketegangan yang kami rasakan saat syuting film, tegang tapi seru,” tuturnya.
Sementara itu, Hadrah Daeng Ratu juga menyambut gembira penayangan film Sijjin. “Film ini menantang untuk disutradarai, terutama karena diadaptasi dari film Turki yang sudah cukup dikenal dan box office di negaranya. Tentunya ada adegan-adegan yang disesuaikan dengan kultur penonton Indonesia agar mereka relate dengan ceritanya. Harapan saya, semoga film ini bisa dinikmati oleh pencinta film horor, dan tentunya banyak orang yang menonton film ini,” ujar Hadrah Daeng Ratu.
“Rapi Films yakin film ini sangat relevan dengan isu sekarang. Film Sijjin punya point of view yang kuat dari karakter perempuan. Soal rumah tangga dan komitmen di dalamnya ternyata jika tidak dijaga akan menjadi bencana dan teror yang sangat luar biasa,” tutur Sunil G. Samtani, produser film Sijjin, tentang harapannya terhadap film Sijjin.
Tentang Rapi Films; berdiri sejak tahun 1968, Rapi Films adalah salah satu rumah produksi Indonesia yang telah menghasilkan lebih dari 180 film untuk pasar lokal dan internasional. Rapi Films didirikan oleh Gope T. Samtani dan saat ini dijalankan oleh generasi kedua, Sunil G. Samtani sebagai Produser Eksekutif. Dari ratusan karya, genre horor bisa dibilang mendominasi filmografi Rapi Films. Beberapa yang paling sukses, di antaranya Sundel Bolong (1981), Ratu Ilmu Hitam (2019), Pengabdi Setan (2017), dan Pengabdi Setan 2: Communion (2022). Selain film layar lebar, Rapi Films juga memproduksi webseries untuk plaNorm OTT.
Sedangkan tentang Sky Media; yang merupakan perusahaan film yang sebelumnya telah membuat film Jailangkung 2 (2018), Sebelum Iblis Menjemput (2018), Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 (2020), Jailangkung 3: Sandekala (2022), dan Waktu Maghrib (2023). Dan untuk Legacy Pictures sendiri diketahui berdiri sejak tahun 2011 dan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perfilman dan perekaman video. Selama periode tahun 2011–2017, Legacy Pictures memproduksi film dengan judul Kapan Kawin (2015), Kartini (2017), dan Firegate (2017). Selanjutnya mulai tahun 2018, Legacy Pictures tidak lagi memproduksi film, dan hanya melakukan investasi film.
Pantau terus kanal-kanal media sosial Rapi Films, atau hubungi Tim Publisis film Sijjin untuk update informasi terkini.(*/dok-ist./RF/fwj.i-bks/FAZZA)