Penipuan Celana Jeans Bekas di Media Sosial, Korban Mengeluh di Karawang

Kriminal137 Dilihat

Karawang, JEJAKHUKUM.NET – 5 Juli 2024. Sebuah jaringan penipuan baru-baru ini terungkap melalui iklan yang muncul di media sosial Sn******* dengan merek dagang dalam produk iklan tersebut tertulis Larana Fashion. Penipuan ini menawarkan barang baru, namun kenyataannya adalah barang bekas. Salah satu jenis barang yang menjadi sasaran penipuan adalah celana panjang jeans pria, yang dalam iklan terlihat sangat bagus dan menarik hati. Dari merek dagang Larana Fashion tersebut.

Berawal dari iklan yang menarik perhatian, calon pembeli mengklik tautan pemesanan. Proses transaksi kemudian berlanjut melalui aplikasi WhatsApp, di mana pelaku penipuan meminta identitas dan alamat penerima. Mereka menggoda korban dengan memberikan diskon besar dan promosi menarik seperti beli satu dapat dua.

Salah satu korban, DH, tertarik dengan penawaran tersebut dan memesan celana jeans dengan ukuran 31 dan warna garment. “Saya merasa penawaran itu sangat menguntungkan, jadi saya langsung memesan,” ujar DH.

Setelah beberapa hari, paket yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Namun, yang mengejutkan adalah barang yang diterima ternyata jauh dari harapan. Istri DH yang menerima paket tidak memeriksa barang terlebih dahulu karena percaya barang akan sesuai dengan pesanan.

“Saat saya membuka paket, saya sangat kecewa. Ukurannya berbeda dari yang dipesan, saya pesan size 31 tapi yang datang size 29,” keluh DH. Lebih parah lagi, celana tersebut ternyata bekas pakai dan kondisinya sangat jelek.

Barang yang seharusnya baru dan sesuai dengan iklan, justru merupakan barang bekas dengan kualitas yang sangat buruk. “Celana itu bahkan tidak layak pakai, sangat mengecewakan,” tambah DH.

Penipuan dengan modus seperti ini tampaknya semakin marak di media sosial. Konsumen diminta untuk lebih berhati-hati dan selalu memeriksa barang yang diterima sebelum memberikan kepercayaan penuh.

Masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan tidak mudah tergiur dengan penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. “Lebih baik mencegah daripada menyesal kemudian,” tutup DH. (Red)