Siak | Jejakhukum.net – Cakar elang atau kait kait banyak menyebutkan pancingan sedang trent sedang di buru investor atau exportir berbagai negara di luar negri.
Ini adalah tumbuhan yang hidup di rawa rawa, tanah gambut dan hutan tropis indonesia salah satunya terdapat banyak atau sarangnya di Riau terutama Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Meranti, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Rohil.
Kait kait/cakar elang/pancingan atau Bajakan adalah jenis tumbuhan merambat tumbuh subur di daerah rawa rawa, hutan dan tanah gambut. Dengan nama ilmiah Katenis ligni (hunt) senyawa triterpen anti bakteri.
Melihat potensi kait-kait/cakar elang/ pancingan/ bajakan tumbuh subur yang di anggap gulma bagi petani, tetapi di mata PT. Metro Radar Ketaren Grup yang memiliki UD Metro Ketaren Tani MENGELOLAH gulma bagi petani menjadi pundi- pundi Dollar.
Banyak investor (Buyer) kait kait/pancingan,cakar elang/bajakan menghubungi CEO PT.Metro Radar Ketaren Grup di nomor Hp/Wa 081365274400 yaitu Bapak Irianto Ketaren, SH, menawarkan join kerja sama mengumpulkan bahan tersebut. Tidak main main ada yang meminta 1 ton /hari ada yang mesan 6,5 ton/ BLN ada juga menego menyediakan 30 ton/BLN kait kait tersebut.
pengakuan Bapak Irianto Ketaren, SH, kepada awak media ini ada pengusaha investor mengajak kontrak selama /6 bulan ada yang mengajukan kontrak 1 tahun. Untuk menyediakan 20-30 ton/bulan ada yang 6,5 ton /bulan
Pengakuan Bapak Irianto Ketaren CEO PT.Metro radar Ketaren grub beberapa bulan yang lalu di kunjungi investor (Buyer) mengajak kerjasama dan menganggap pak Ketaren tidak sanggup menyediakan permintaannya 40 Ton /BLN lalu perwakilan Buyer dari Mr Lien Go di bawa Bapak Irianto Ketaren ke sarang kait kait/pancingan/cakar elang/bajakan dan perwakilan Mr Lien Go terkejut sangking banyaknya dan pamit melaporkan ke Mr Lien Go sampai saat ini tidak kunjung datang lagi.
Di sini (Kabupaten Siak) rumputnya (gulma bagi petani sawit) di tanah gambut dan rawa rawa adalah kait kait, pancingan, cakar elang, bajakan bukan kita tidak bisa menyediakan ya mungkin dananya dia masih kurang untuk menampung kait kait yang ada di sekitar kita.
Pengakuan Bapak Irianto Ketaren, SH, memiliki perwakilan di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Meranti oleh pak sadat, kabupaten Pelalawan oleh Bapak Jonsen Tampubolon, Kab. Bengkalis oleh Bapak Ahmad untuk kabupaten Siak KK hususnya Kecamatan Kandis memiliki 10 orang jaringan. Dan ketua batien Sakai kabarnya mau berjumpa dengan pak Irianto ketaren untuk mendukung dan bersedia menyediakan 1 truk kait kait/pancingan di taksir sekitar 5-10 ton dalam 1 bulan.
Menurut pak swarno berkediaman di Desa adat Sakai bekalar saat jumpa sama awak media di rumahnya menyampaikan ” Saya bersyukur jumpa sama pak Ketaren., karna rumputpun bisa di olahnya menjadi pundi pundi uang membantu Ekomoni keluarga. Kenapa tidak,kita sehari hari kerja buruh kebun,(upahan manen sawit red). Saat di ancak ada kait kait selesai panen di kebun orang kait kait itu saya bawa pulang untuk di guntingi sama istri dan anak anak di rumah. malam hari sambil nonton tv”