BiEREUN | jejakhukum.net – Jaring Aspirasi Masyarakat, Warga Balee Panah Minta Dibangun Jembatan Rangka Baja. Hal tersebutt dikatakan oleh Anggota Komisi V DPR RI, H Ruslan Daud (HRD) ketika memberikan amanat pesannya saat bersilaturrahmi dengan masyarakat Kecamatan Juli, Bireuen, Aceh, di Desa Pante Baroe, Kecamatan Juli pada, Rabu (25/9/2024).
Diperkirakan mencapai seribuan masyarakat dari 36 desa di Kecamatan Juli, ikut hadir bersilaturrahmi dengan anggota Komisi V Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPR RI tersebut. Mereka terdiri dari berbagai unsur, mulai dari kepala dusun, kepala desa dan unsur perangkat desa lainnya, serta para mukim, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, hingga tokoh perempuan.
Hadir juga para pimpinan pesantren, pimpinan balai pengajian, imam gampong, serta dari berbagai kalangan masyarakat yang ada di kecamatan tersebut.
Dalam kesempatan itu, HRD menyampaikan berbagai masukan dan menjaring berbagai aspirasi masyarakat setempat untuk terus diperjuangkan kembali di Senayan Jakarta seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ada beberapa permintaan masyarakat yang disampaikan kepada HRD dalam pertemuan silaturrahmi tersebut. Salah satu diantaranya, warga Desa Bale Panah meminta kepada tokoh penggerak pembangunan Aceh ini, untuk membangun jembatan rangka baja atau jembatan gantung yang memadai atau lebih lebar, guna menggantikan jembatan gantung sudah kurang layak serta rawan kecelakaan yang selama ini digunakan masyarakat untuk menyeberangi sungai atau krueng peusangan.
“Kami masyarakat Bale Panah khususnya dan umumnya masyarakat Juli, berharap bapak HRD dapat membantu dan juga memperjuangkan jembatan rangka baja atau jembatan gantung baru yang lebih lebr atau lebih layak dan dapat dilintasi mobil, karena selama ini kami hanya bisa melewati jembatan gantung yang dibangun puluhan tahun lalu serta sering terjadi kecelakaan karena lantai jembatannya sudah lapuk serta sempit,” kata Armia, warga Bale Panah.
Jembatan gantung tersebut menghubungkan ke sejumlah desa di Kecamatan Juli tembus ke Kecamatan Peusangan. Jika diganti dengan jembatan rangka baja atau jembatan gantung yang baru, tentunya akan memudahkan transportasi warga di pedalaman tersebut yang mayoritas sebagai petani dan pekebun. “Selama ini kami sangat sulit mengangkut hasil kebun dan hasil pertanian ke kota, karena harus melewati jembatan gantung yang sudah lapuk dimakan usia,” keluh Armia.
Menanggapi keluhan dan harapan masyarakat setempat, HRD langsung meresponya. Politisi terbaik PKB ini, akan mencari solusinya dan akan menyampaikannya ke menteri terkait di Jakarta untuk dapat diusulkan dalam APBN di tahun mendatang.
“Alhamdulillah sudah banyak jembatan rangka baja dan jembatan gantung yang sudah kita perjuangkan di Senayan dan sudah dibangun oleh pemerintah pusat, khususnya di Kabupaten Bireuen, seperti jembatan rangka baja Blang Mane dan jembatan gantung Teupin Reudeup Kecamatan Peusangan Selatan, jembatan gantung Blang Paya dan jembatan kembar Peudada, jembatan gantung Desa Meureubo Kecamatan Makmur dan beberapa jembatan lainnya, saat ini juga sedang dibangun jembatan gantung di Kecamatan Jangka, serta akan dibangun jembatan gantung di Desa Pante Baroe Kecamatan Juli dan jembatan gantung di Simpang Nalan Jeunieb,” sebut HRD.
Dalam kesempatan tersebut, HRD juga meminta dukungan masyarakat dan semua pihak, agar semua keluhan dan harapan masyarakat dapat direalisasikan. “Tanpa dukungan masyarakat dan semua pihak, sulit untuk kita membangun, mari sama-sama kita bekerja untuk Bireuen yang lebih baik ke depan,” pinta HRD.(*/dok-ist/biro-jakut/@FA)