JAKARTA | jejakhukum.net – Aksi tindak pidana penjambretan handphone (telepon genggam) dengan memanfaatkan situasi dan kelengahan korbannya kembali terjadi di sekitaran kawasan Kampung Bali perbatasan wilayah Ujung Menteng-Pulogebang, tepatnya didepan Valen Cell, Jalan Rawa Kuning Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, DKI Jakarta pada, Rabu (18/9/2024) dinihari.
Target penjambretan kali ini menyasar kepada seorang Journalist dari Forum Wartawan JKT/Jaya (FWJ) Indonesia bernama Achmad. Z. Dirinya menjadi korban perampasan telepon selulernya. Ponsel yang sedang digunakan saat tengah mengetik berita dirampas secara paksa di Kelapa-2, Kampung Bali Daerah Rawa Kuning, Kecamatan Cakung Jakarta Timur sekitar pukul 00.45 WIB.
Aksi tindak kejahatan jalanan (jambret) yang kembali terjadi itu, dan menimpa Seorang wartawan FWJ Indonesia, Achmad. Z, hingga menjadi korban. “Malam itu saya tengah asyik jalan kaki dan fokus ketik berita sekira jelang tengah malam. Handphone yang saya gunakan untuk mengetik berita, malah dijambret,” ujarnya.
Ia mengungkapkan saat dirinya sedang serius dan fokus mengetik berita usai liputan. Lelaki yang akrab disapa @dipati Zark (bang Jeck) itu mengatakan, bahwa peristiwa perampasan ponsel berlangsung ‘super kilat’, Rabu dinihari ketika sedang jalan kaki sembari mengetik berita hasil peliputan hari itu. Dirinya terlalu serius dan fokus sehingga tidak memperhatikan area sekitarnya.
“Kejadian peristiwa naas tersebut, ketika saya tengah asyik mengetik berita usai liputan. Mereka (2 pelaku) merampas HP saya, tanpa ada yang menolong saya,” ungkap bang Jeck.
Saat kedatangan pengendara sepeda motor (Sepmot) yang berboncengan. Dua penjambret itu sempat berputar arah demi mendapatkan ponsel milik bang Jeck. Wartawan itu bahkan tidak sempat melakukan antisipasi atau menghindari perampasan ponselnya yang dilakukan secara paksa tersebut.
“Tanpa saya sadari tiba-tiba ada 2 orang berboncengan sepeda motor matic, Honda BeAT warna hitam, langsung menyambar (mengambil dengan cepat) handphone dari tangan saya,” ucap bang Jeck di Mapolsek Cakung sebelum buka LP.
Kemudian, setelah merampas telepon genggamnya, bang Jeck menyebutkan bahwa ke-dua (2) pelaku tersebut langsung menggeber motornya ke arah sekitaran Jalan Rawa Kuning. Tepatnya, di samping yayasan pendidikan As Salamah kemudiaan lenyap menghilang ditelan keremangan malam.
Meskipun kejadian perampasan berlangsung sangat singkat dan cepat, dirinya masih sempat melihat sekilas dan mengingat ciri-ciri dan kendaraan pelaku. Pelaku itu berboncengan dengan kedua-nya sama sekali tidak memakai helm. Dan pelaku yang dibonceng itulah jadi eksekutornya.
Setelah menyadari bahwa ponselnya dijambret, bang Jeck sempat berupaya mengejar bersama seorang ojeg pangkalan Kelapa-2 terhadap kedua pelaku dengan menyisir sekitaran kawasan BKT, IPLT Pulogebang hingga ke arah warung Nangka. Akan tetapi upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Kedua pelaku sudah melaju kencang dengan sepeda motornya dan cepat menghilang.
“Saya bersama tukang ojeg sempat berupaya mengejar ke-dua pelaku mengitari daerah Rawa Kuning hingga Kandang Besar, AURI Pulogebang Cakung,” papar bang Jeck.
Meski begitu, bang Jeck mengakui dirinya memang sempat ‘tercengang dan setengah tak percaya bahwa dirinya baru saja menjadi korban penjambretan. Kejadian itu berlangsung begitu cepat dan para terduga pelaku juga segera seolah lenyap menghilang dari pandangan mata paska kejadian.
Atas peristiwa penjambretan handphone yang dialaminya tersebut, Dirinya telah dilakukan pelaporan kehilangan di
Mapolsek Cakung dengan bukti Surat Tanda Penerimaan Laporan Kehilangan Barang/Surat Surat. LP/B/1076/IX/2024/SPKT/POLSEK CAKUNG/POLRES METRO JAKTIM/POLDA METRO JAYA.
Di sisi lain, Panit Reskrim Polsek Cakung Polres Metro Jakarta Timur Polda Metro Jaya, IPDA Wahidin responsif atas kejadian yang menimpa awak media. Dirinya menegaskan pihaknya masih mendalami kasus penjambretan tersebut dan telah turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Tim Opsnal dan buru sergap (Buser).
“Merespon peristiwa aksi penjambretan terhadap wartawan, kami telah menggerakkan personel langsung ke TKP, ” tegas Wahidin.
Dengan dipimpin Wahidin, sekitar empat (4) anggota/petugas (Reskrim) Polsek Cakung langsung bergerak dan sudah melakukan olah TKP, kemudian kronologi kejadian juga sudah dicatat dalam laporan.(*/dok-ist./fwj.indonesia/bks-kota/@Red