Kang Didi Minta Penegakan Hukum Tegas atas Ancaman ‘Banjir Darah’ di Karawang

Hukum1746 Dilihat

Karawang, Jejakhukum.net – 4 Agustus 2024. Didi Kholidi, SH, yang akrab disapa Kang Didi, seorang putra asli Karawang sekaligus Sekretaris Jenderal DPP Ormas BUAS, merasa tersinggung dengan pernyataan yang disampaikan oleh seorang oknum asal Madura. Oknum tersebut, melalui akun TikTok @sultanabdinegarad, mengeluarkan ancaman serius yang memicu keresahan di tengah masyarakat Karawang.

Dalam video yang tersebar luas, oknum tersebut mengklaim akan membuat “banjir darah” di Karawang. Pernyataan ini jelas-jelas berpotensi memicu konflik sosial yang lebih luas, terutama karena mengandung unsur SARA. Tidak hanya satu, tetapi tiga postingan yang diunggahnya menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat dan aparat penegak hukum.

Kang Didi menegaskan bahwa pernyataan tersebut sangat tidak bertanggung jawab dan dapat memicu perpecahan. “Sebagai putra Karawang, saya merasa sangat tersinggung dengan pernyataan tersebut. Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan, bukan sebaliknya,” ujar Kang Didi dalam konferensi persnya.

Ia juga mengimbau agar masyarakat Karawang tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh hasutan yang disebarkan oleh oknum tersebut. “Kita harus cerdas dalam menghadapi isu-isu seperti ini. Jangan mudah terprovokasi, tetap jaga ketenangan dan kebersamaan,” lanjutnya.

Kang Didi menekankan pentingnya penegakan hukum dalam menangani kasus ini. Ia berharap pihak berwajib dapat segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang mengancam kedamaian dan ketertiban di Karawang. “Hukum harus ditegakkan. Kita tidak bisa membiarkan ancaman seperti ini dibiarkan begitu saja,” tegasnya.

Beberapa tokoh masyarakat juga turut mengecam pernyataan yang disampaikan oleh oknum tersebut. Mereka menilai bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai kebudayaan Madura yang sesungguhnya, yang menjunjung tinggi perdamaian dan kerukunan.

Warga Karawang diharapkan untuk tidak ikut-ikutan menyebarkan video atau konten serupa yang dapat memperkeruh suasana. Kang Didi mengajak semua pihak untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak ikut menyebarkan konten provokatif. “Media sosial adalah alat yang bisa digunakan untuk hal positif. Mari kita gunakan dengan bijak,” pungkasnya. (Red)