MEDAN | jejakhukum.net – Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah/UKM (DiskopUKM) Kota Bekasi Yayan Yuliana bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dispem PPA) Kota Bekasi Satia Sriwijayanti Anggraini menghadiri pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang dibuka secara langsung oleh Atalia Praratya, bertempat di Hotel Arya Duta Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis Nomor 8, Petisah Tengah Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan Prov. Sumatera Utara berdasarkan rilis resmi Humas pada, Selasa (16/05/2023).
Dalam kesempatan memberikan kata sambutannya, Yayan Yuliana berharap Dekranasda dan TP. PKK Provinsi Jawa Barat khususnya Kota Bekasi dapat maksimal mengakomodir dan mengangkat kerajinan lokal maupun industri kreatif di wilayah Kota Bekasi.
“Mengembangkan betul UKM lokal kita, dapat mengakomodir serta mengangkat hasil kerajinan industri kreatif Kota Bekasi. Saat ini banyak produk yang dihasilkan memiliki mutu baik dan kemasan produk yang juga tak kalah menariknya dengan produk bermerek yang beredar,” kata Yayan Yuliana.
Yayan juga memaparkan, bahwa potensi kerajinan lokal dan industri kreatif di Kota Bekasi dapat diakomodir melalui pengembangannya untuk diangkat dan dipromosikan lebih maksimal oleh Dekranasda Kota Bekasi.
“Keunggulan produk kita menjadi peluang baru membuka bisnis, promosi menjadi hal sangat penting. Di Kota Bekasi produk-produk lokal ini telah ada wadah promosinya yakni di Galeri UKM Dekranasda yang berada di lobby utama gedung 10 lantai Pemkot Bekasi,” ujar Yayan.
Dalam pengembangan UKM, Pemerintah dan stakeholder, turut berkolaborasi untuk memfasilitasi pembinaan dan pelatihan sehingga produk kerajinan dan industri kreatif yang ada di Kota Bekasi dapat lebih berinovasi, menambah nilai jual dan tentunya berdaya saing tinggi.
Sementara Ketua Dekranasda Kota Bekasi, Wiwiek Hargono Tri Adhianto dalam amanat sambutannya mengatakan, bahwa pihaknya siap bersinergi menyamakan langkah dan persepsi dalam mewujudkan harapan tersebut demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, Wiwiek juga menjelaskan bahwa Kota Bekasi yang terdiri dari 12 kecamatan memiliki beragam kerajinan lokal maupun industri kreatif, seperti Batik, makanan khas, minuman kemasan, kerajinan eco-printing, serta yang lainnya.
“Hal ini tentunya, sangat menjanjikan untuk dikembangkan sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Jawa Barat, pada umumnya dan terlebih khususnya warga Kota Bekasi,” tutur Wiwiek
“Tentunya potensi tersebut didukung oleh semua pihak, tak hanya pemerintah daerah tapi juga seluruh komponen masyarakat memastikan bersinergi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya dalam mengembangkan dan melambungkan produk-produk lokal Kota Bekasi.(*/dok-ist/hms-ez/ppid/ZARK)