JAKARTA | jejakhukum.net – Gerakan penggunaan transportasi publik di Jakarta Utara mulai digencarkan seiring hadirnya modernisasi yang dikembangkan PT. Transportasi Jakarta (TransJakarta). Selain menghadirkan fasilitas yang nyaman, moda transportasi publik seperti Mikrotrans telah terintegrasi dengan moda transportasi lainnya dan masih bertarif Rp 0 alias Free (gratis).
Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim beserta jajarannya, seperti Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Juaini, Kepala Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) hingga Camat dan Lurah menjajal kenyamanan Mikrotrans. Rute yang ditempuh dari Halte Gelanggang Remaja Jakarta Utara (GRJU) sampai Terminal Tanjung Priok dengan Jak 117 rute Tanah Merdeka-Terminal Tanjung Priok dan kembali lagi ke Halte GRJU menggunakan Jak 01 rute Terminal Tanjung Priok-Plumpang dan berlanjut menggunakan Jak 87 AC rute Terminal Rawamangun, Jakarta Timur-Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Tadi kita berangkat dari Kantor Walikota Jakarta Utara (Halte GRJU) menggunakan Mikrotrans bersama-sama jajaran termasuk jajaran dari PT. TransJakarta. Tidak ada kebut-kebutan, jadi merasa tenang, tidak berdesak-desakan. Setelah saya naik tidak lama datang lagi armada yang berikut, jadi untuk waktu tunggu tidak lama dan waktu tempuh juga ada kepastian. Sopirnya sopan, tadi saya cek kelengkapan armadanya juga lengkap, maksimal kecepatannya juga sepertinya cuma 40 (km/jam),” ungkap Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim saat ditemui di Terminal Tanjung Priok pada, Kamis (12/10/2023).
Ali meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta Utara untuk beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke moda transportasi publik sehingga menjadi suatu gerakan, apalagi PT. TransJakarta kini telah mengintegrasikan moda transportasi publik dengan sistem pembayaran JakLingko.
Fasilitas utama dan pendukung moda transportasi publik di DKI Jakarta ini juga telah bertransformasi ke arah yang lebih baik. Usia operasional armada diperhatikan dengan peremajaan rutin hingga beberapa armada yang ber-AC.
“Kita mulai menggerakkan masyarakat, memasyarakatkan JakLinko sebagai moda transportasi warga dalam beraktifitas sehari-hari. Jadi inilah salah satu upaya kita semua meminta peran dari masyarakat untuk menjadikan ini sebagai satu gerakan mulai menggunakan angkutan umum dan tinggalkan angkutan pribadi,” pintanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. TransJakarta, Welfizon Yuza menerangkan kehadiran Mikrotrans menjadi alternatif penggunaan transportasi publik sehingga masyarakat dapat meninggalkan penggunaan kendaraan pribadi. Penggunaan transportasi publik juga menjadi solusi mengurangi kemacetan dan polusi udara.
“Layanan JakLingko ini bentuk komitmen Pemprov DKI Jakarta yang diamanatkan kepada kami (PT. TransJakarta) untuk menyediakan layanan transportasi publik bagi warganya. Kami mengajak semua masyarakat untuk beralih ke angkutan umum sehingga kita menjadi solusi dari kemacetan dan polusi udara yang saat ini terjadi,” tutup Welfizon Yuza.(*/dok-ist./biro-jakut/ANTONY)