Warga Nahdliyyin Kota Bekasi: Menjaga Marwah dan Independensi NU dalam Pilkada 2024 Sangat Penting

Berita63 Dilihat

Bekasi, Jejakhukum.net – 18 September 2024, Forum Aspirasi Warga Nahdliyyin Kota Bekasi menggelar diskusi santai sekaligus ngopi bareng di Kopi Raga, Margahayu, Bekasi Timur.

Acara ini menghadirkan narasumber Muhammad Joefri sebagai juru bicara Forum dan Hasan Muhtar, Ketua PC GP Ansor Kota Bekasi. Diskusi dihadiri oleh kader Nahdlatul Ulama (NU) se-Kota Bekasi dengan mengangkat tema penting.

“Menjaga Independensi dan Marwah Nahdlatul Ulama dalam Pilkada Tahun 2024.”

Muhammad Joefri dalam sambutannya menekankan pentingnya NU sebagai organisasi keagamaan untuk menjaga netralitas dan tidak terjebak dalam politik praktis.

“NU adalah rumah besar untuk semua umat. Kami ingin memastikan bahwa Pilkada ini tidak merusak marwah dan kharisma NU di mata masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Hasan Muhtar menyampaikan bahwa sebagai kader Ansor, mereka siap mendukung setiap proses demokrasi yang berlangsung secara jujur dan adil, tanpa membawa simbol NU dalam kontestasi politik.

Acara ini bertujuan menguatkan komitmen NU untuk tetap independen dalam Pilkada Kota Bekasi 2024, sebagaimana diatur oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Diskusi berjalan hangat dengan partisipasi aktif dari para kader yang turut berbagi pandangan mengenai langkah-langkah strategis menjaga kehormatan organisasi di tengah situasi politik yang kian dinamis.

Pernyataan Sikap Forum Aspirasi Warga Nahdliyyin Kota Bekasi

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Kami dari Forum Aspirasi Warga Nahdliyyin Kota Bekasi ingin menyampaikan pernyataan sikap terkait peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam Pilkada Kota Bekasi tahun 2024. Pernyataan ini merupakan wujud komitmen kami untuk menjaga marwah, independensi, dan kehormatan NU dalam situasi politik yang sedang berkembang.

1. NU Tidak Terlibat dalam Politik Praktis Pilkada Kota Bekasi 2024

NU tidak berafiliasi dengan partai politik atau pasangan calon mana pun, sebagaimana arahan PBNU. Pengurus NU di semua tingkatan tidak boleh terlibat dalam kampanye atau tim sukses dalam Pilkada.

2. Menjaga Marwah dan Independensi NU

Independensi NU adalah keharusan agar kepercayaan publik tetap terjaga. Keterlibatan pengurus dalam politik praktis akan merusak integritas dan kepercayaan masyarakat.

3. Larangan Penggunaan Simbol NU untuk Politik

Simbol-simbol NU tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik praktis dalam Pilkada, sesuai dengan ketentuan PBNU dan AD/ART NU.

4. Mengacu pada Ketentuan PBNU

Pernyataan ini merujuk pada Surat Edaran PBNU No. 2387/C.I.034/12/2023 tentang keterlibatan pengurus dalam politik praktis.

5. Seruan kepada Kader NU

Kami mengajak seluruh kader NU di Kota Bekasi untuk menjaga marwah dan independensi organisasi serta fokus pada misi sosial keagamaan demi kemaslahatan umat.

(Okto)